PAROKI ST. GABRIEL NUNUKAN
Paroki St. Gabriel Nunukan merupakan sebuah paroki
yang berada dekat dengan negara tetangga yaitu Malaysia. Paroki ini juga berdiri di Kabupaten Nunukan
yang berada di Provinsi Kalimantan Utara. Paroki inilah yang selalu mengurus
permasalahan administrasi dan memberikan pelayanan bagi umat TKI(Tenaga Kerja Indonesia) di Negara
Malaysia. Walaupun menjadi sebuah paroki yang berada di perbatasan, tetapi
karya pelayanan bagi umat di stasi maupun di sekitarnya tetap berjalan lancar.
Kebanyakan umat yang berada di Paroki Nunukan merupakan umat yang pernah
ataupun sedang menjadi TKI di Negara Malaysia, sehingga hal-hal yang menyangkut
dengan administrasi gereja sedikit kesulitan bagi mereka. Oleh karena itu,
segala ketelitian dalam bekerja bagi imam-imam yang melayan di paroki ini
sangat dibutuhkan agar segala pelayanan administrasi tidak menjadi pokok permasalahan
dalam gereja ini. Paroki ini sebelumnya
menjadi stasi dari Paroki Sta. Maria Imakulata Tarakan dan setelah itu
dimekarkan menjadi Paroki St. Gabriel Nunukan. Imam-imam yang bertugas di
Paroki Nunukan adalah imam-imam dari kongergasi OFM.Conv( Ordo Saudara Dina
Conventual/The Order of Friars
Minor Conventual). Imam-imam
dari kongergasi inilah
yang sekarang melayani dan mewartakan sabda Yesus di sekitar umat di Paroki
Nunukan. Paroki in berdiri pada tanggal 1 Januari 1984 dengan 6 stasi dan 19
lingkungan.
Seiring berjalannya waktu
dan perubahan zaman serta pertukaran para imamnya, paroki ini sekarang
memiliki 6 stasi dan 18 lingkungan di sekitar Paroki Nunukan. Stasi dan
lingkungan Paroki Nunukan adalah sebagai berikut:
a)
Stasi Sungai Jepun
b)
Stasi St. Petrus Loudres-Sebatik
c)
Stasi Diaspora St. Stanislaus-BSI
d)
Stasi St. Yosep Pekerja-Sebakis
e)
Stasi St. Paulus-Seimenggaris
f)
Stasi Tri-Tunggal Mahakudus-Krayan
g)
Lingkungan-Binusan
h)
Lingkungan Sungai Fatimah
i)
Lingkungan Sta. Jean Arco-Persemaian
j)
Lingkungan Maria Ratu Damai-Persemaian
k)
Lingkungan Bintang Timur-Kampung Timur
l)
Lingkungan St Yosep Pekerja-Sungai Bilal
m)
Lingkungan St. Maria Assumpta-Kantor Camat
n)
Lingkungan Sta. Elisabeth-Nunukan Tengah
o)
Lingkungan St. Petrus-Kampung Jawa
p)
Lingkungan Sta. Mater Dolorosa-Bukit Indah
q)
Lingkungan Reinha Rosari-Kampung Tator
r)
Lingkungan Maria Ratu Rosari-Pasir Putih
s)
Lingkungan Sta. Maria Imakulata-Sungai Bolong
t)
Lingkungan St. Lukas-Kampung Solor
u)
Lingkungan St. Arnoldus Yansen-Sungai Sembilan
v)
Lingkungan St. Dominikus-Lapter
w)
Lingkungan Bunda Yesus-Selisun
x)
Lingkungan St. Yakobus-Sedadap
Stasi-stasi
dan lingkungan-lingkungan inilah yang menjadi tempat pelayanan para imam di
sekitar paroki ini. Suku yang berada di setiap stasi dan lingkungan adalah suku
yang berasal dari berbagai daerah. Suku-suku di stasi dan lingkungan adalah
sebagai berikut:
a)
NTT
b)
Batak
c)
Cina
d)
Manado
e)
Jawa
f)
Dayak
g)
Toraja
h)
NTB
Dari
suku-suku inilah Gereja Katolik St. Gabriel Nunukan menjadi gereja yang
multikultural, karena adat-istiadat, budaya dan bahasa yang digunakan dalam
Liturgi Gereja entah minggu biasa maupun hari raya Gereja Katolik. Dari
suku-suku ini Paroki Nunukan memiliki 1.683 KK(Kepala Keluarga) dengan
laki-laki berjumlah 3.581 jiwa dan wanita 3.208 jiwa, sehingga jumlah
keseluruhan laki-laki dan wanita berjumlah 6.791 jiwa. Banyak umat yang membantu
Paroki Nunukan entah dalam pembangunan gereja maupun segala kegiatan yang
diselenggarakan. Adapun beberapa kongergasi yang menjadi pelayanan di Paroki
Nunukan adalah sebagai berikut:
a)
OFM.Conv( Ordo Saudara Dina
Conventual/The Order of Friars
Minor Conventual).
b)
PRR(Putri Renya Rosari)
c)
BHK(Bunda Hati Kudus)
Dari ketiga kongergasi ini
memiliki peran masing-masing di segala bidang. Misalnya Kongergasi OFM.Conv
adalah sebagai imam dan pemimpin Paroki Nunukan yang bertugas untuk mengatur
segala administrasi di paroki ini. Imam yang bertugas adalah sebagai berikut:
a)
Pastor Paroki: Pr. Antonio
Razolli, OFM.Conv
b)
Pastor Rekan: Pr. Mario, OFM.Conv
Bukan hanya para imam saja,
melainkan juga para frater dan suster yang menjadi penolong maupun tangan kanan
para imam di bidang pendidikan. Kongergasi frater dan suster yang melayani
adalah sebagai berikut:
a)
Suster PRR(Putri Renya Rosari)
b)
Frater BHK(Bunda Hati Kudus)
Mereka
inilah yang mendirikan sekolah di Paroki Nunukan dari TK-SMA. Dari
sekolah-sekolah inilah diharapkan oleh paroki untuk bisa membangun karakter
anak di masa dini agar lebih berkembang dalam iman, pengetahuan dan masa depan.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika di Paroki Nunukan memiliki beberapa
sekolah katolik yang bukan saja menampung untuk anak-anak katolik, melainkan juga anak-anak
non-katolik. Para frater dan suster memiliki sekolah yaitu:
Tabel 1.1
Susunan Sekolah yang Ditangani
oleh Suster PRR dan Frater BHK Dari TK-SMA
|
NAMA
|
PENDIDIK
|
PELINDUNG
|
TEMPAT
|
|
TK
|
KONGERGASI FRATER BUNDA HATI
KUDUS
|
ST. GABRIEL
|
JALAN TAWAKAL
|
|
SD
|
KONGERGASI FRATER BUNDA HATI
KUDUS
|
ST. GABRIEL
|
DAERAH KAMPUNG TATOR
|
|
SMA
|
KONGERGASI FRATER BUNDA HATI
KUDUS
|
ST. GABRIEL
|
DAERAH KAMPUNG TATOR
|
|
SD
|
KONGERGASI SUSTER PUTRI
RENYA ROSARI
|
ST. FRANSISKUS YASINTA
|
DAERAH SUNGAI SEMBILAN
|
|
SMP
|
KONGERGASI SUSTER PUTRI
RENYA ROSARI
|
ST. FRANSISKUS YASINTA
|
DAERAH SUNGAI SEMBILAN
|
|
ASRAMA PUTRA DAN PUTRI
|
KONGERGASI SUSTER PUTRI
RENYA ROSARI
|
ST. FRANSISKUS YASINTA
|
DAERAH SUNGAI SEMBILAN
|
Sekolah inilah yang juga menampung anak-anak yang berasal
dari berbagai latar belakang pekerjaan orangtua. Pekerjaan-perkerjaan orangtua di
sekitar Paroki Nunukan antara lain adalah sebagai berikut:
a)
Bengkel
b)
Buruh Bangunan
c)
Guru
d)
Karyawan Swasta
e)
Pengusaha
f)
Petani
g)
PNS
h)
Sopir Taksi
Pekerjaan
inilah yang membantu anak-anak mereka dalam mengampu pendidikan di sekolah yang
ditangani oleh para frater dan suster. Walaupun ada yang terkadang kendala
ekonomi, tetapi kebaikan anak adalah sebuah hal yang penting untuk masa depan.
Kendala ekonomi inilah yang sangat diprihatinkan oleh Paroki Nunukan saat
ini, karena kebanyakan masyarakat di Paroki Nunukan adalah masyarakat yang
berada di kelas sosial bawah, sehingga kebutuhan lain sedikit sulit terpenuhi.
Apalagi Paroki Nunukan adalah paroki yang berada di perbatasan, sehingga bahan
pangan, pakan dan sandang kebanyakan berasal dari Negara Malaysia yang memiliki
tarif yang sangat tinggi. Hal inilah yang membuat masyarakat terpaksa membeli
dengan harga yang tinggi walaupun kebutuhan ekonomi mereka
rendah
PAROKI ST YOSEF PEKERJA JUWATA PERMAI
Paroki
Juwata merupakan sebuah paroki yang berdiri tegak di tanah Provinsi Kalimantan
Utara Kabupaten Kota Tarakan Keuskupan Tanjung Selor. Paroki ini berasala dari stasi Paroki Sta. Maria Immakulata
Tarakan sebagai paroki induknya. Setelah itu dimekarkan sebagai paroki
sendiri oleh Mgr. Yustinus Harjosusanto, MSF pada tanggal 10 Juli 2011. Paroki ini diberikan kepada
imam-imam kongergasi MSF(Congregatio
Missionariorum a Sacra Familia/Kongergasi Keluarga Kudus) sebagai
pengembalannya. Walaupun paroki ini awalnya dirintis oleh imam-imam OMI(Oblat Maria Immakulata/Missionary Oblates of
Mary Immaculate), tetapi tidak menutup kemungkinan untuk imam-imam dari
kongergasi atau diosesan
lain menempatinya.
Bangunan gereja ini diresmikan oleh
wali Kota Tarakan pada tanggal 8 September 2002. Tujuan utama dimekarkan gereja
ini adalah untuk melayani umat di daerah Juwata dan mendongkrak kembali iman
mereka yang telah lama terkubur, disebabkan kurangnya pelayanan terhadap mereka.
Pekerja perusahan kayu di daerah Juwata kebanyakan beragama katolik dan berasal
dari NTT(Nusa Tenggara Timur) yang
merantau ke Tanah Kalimantan dan bekerja di perusahan kayu. Keuskupan Tanjung
Selor melihat kondisi iman umat di Juwata begitu minim, maka ditindaklanjuti
dengan cara dimekarkan stasi St. Yosef Pekerja Juwata Permai sebagai sebuah
paroki yang bisa melayani umat di sekitarnya. Paroki ini sekarang dipimpin oleh
dua orang imam yaitu:
1. Pastor
Paroki: Pr. Yohanes Rohmadi Mulyono, MSF
2. Pastor
Rekan: Pr. Yasintus Liberatus Suyono, MSF
Imam-imam inilah yang menjadi gembala untuk Paroki
Juwata saat ini dan mengatur segala administrasi untuk paroki ini. Umat di
paroki ini berasal dari
berbagai suku, bahasa, kaum dan bangsa antara lain yaitu:
1. Dayak
2. NTT
3. NTB
4. Toraja
5. Batak
6. Jawa
7. Cina
Umat inilah yang berpartisipasi dalam segala kegiatan
dan segala pembangunan gereja entah sekarang maupun di masa yang akan datang.
Ada dua kongergasi yang berkarya di Paroki Juwata antara lain :
1. MSF(Congregatio Missionariorum a Sacra
Familia/Kongergasi Keluarga Kudus).
2. CIJ(Congregatio Immitatio Jesu).
Dua kongergasi ini yang menjadi pengembala di Paroki
Juwata dalam bidangnya masing-masing. Kongegasi MSF adalah para imam yang
bertugas dalam melayani dan mengatur administrasi di paroki ini serta Kongergasi CIJ adalah para suster yang bertugas di
bidang pendidikan maupun pelayanan. Suster CIJ mendirikan sekolah katolik dari TK-SMP.
Sekolah ini dibangun untuk menangani masalah pendidikan di daerah Juwata,
sehingga semua anak-anak bisa menempuh pendidikan yang selayaknya.
Sekolah-sekolah ini bisa kita lihat di table.
Tabel 1.2
Sekolah Suster-Suster CIJ
|
NAMA
|
PENDIDIK
|
PELINDUNG
|
TEMPAT
|
|
TK
|
KONGERGASI
SUSTER CONGREGATIO IMMITATIO JESU
|
ST. FRANSISKUS
XAVERIUS
|
JUWATA PERMAI
|
|
SD
|
KONGERGASI
SUSTER CONGREGATIO IMMITATIO JESU
|
ST. FRANSISKUS
XAVERIUS
|
JUWATA PERMAI
|
|
SMP
|
KONGERGASI
SUSTER CONGREGATIO IMMITATIO JESU
|
ST. FRANSISKUS
XAVERIUS
|
JUWATA PERMAI
|
Sekolah inilah yang menjadi tempat pembentukan
karakter untuk anak-anak masa sekarang maupun masa mendatang. Sekolah ini bukan
saja menampung anak katolik, melainkan anak non-katolik juga dan bukan untuk
mengkatolikan anak-anak yang non-katolik,
melainkan membentuk kepribadian, intelektual, iman maupun masa depan agar bisa membangun gereja maupun negara.
Adapaun usaha orang tua dalam
membentuk kepribadian anak-anaknya adalah memberikan pendidikan yang
layak bagi anak-anaknya agar bisa
memiliki masa depan yang lebih baik tanpa
memikirkan pekerjaan mereka. Oleh karena itu, tidak mengherakan jika pekerjaan
masyarakat katolik di Paroki Juwata ini beraneka-ragam. Antara lain adalah
sebagai berikut:
1. Bengkel
2. Buruh Bangunan
3. Sopir Taksi
4. Karyawan Pabrik
5. Karyawan Swasta
6. Pengusaha
7. Petani
8. PNS
9. Tambak
10. Sopir Truck
Melalui pekerjaan masyarakat inilah banyak membantu
para imam dan suster dalam memperkembangan karya Allah di paroki ini entah
dalam bidang pendidikan maupun pelayanan
apapun. Paroki ini juga memiliki
beberapa stasi yang menjadi tempat pelayanan bagi imam maupun suster.
Stasi-stasi ini adalah sebagai berikut:
1. Stasi St. Ambrosius-Juwata Laut
2. Stasi Sta. Putri Renya Rosari-Bunyu
3. Stasi Eugenius Tanah Lia-Tanah Merah
Dari stasi-satsi ini membuat
paroki ini banyak melaksanakan pelayanan dan membantu masyarakat yang berada di
pedalaman dalam segi pelayanan iman,
sehingga terciptanya sebuah kerukunan
yang membangun karya Allah yang lebih mendalam kepada seluruh umat di paroki
ini maupun di stasi. Walaupun memiliki
tiga stasi, tetapi banyak karya dan pelayanan yang dilakukan oleh para imam dan
suster bagi umat yang berada di sekitar paroki ini. Hal ini juga bisa
mempererat hubungan antara masyarakat katolik dengan imam dan suster, sehingga bisa bersama-sama meneruskan karya pewartaan
dan pengembalaan ke masa yang akan datang kepada anak-anak.
DAFTAR
PUSTAKA
SUMBER
UTAMA:
Harjosusanto Yustinus dan Wiyanto Edy
Basilius. Jejak Langkah Keuskupan Tanjung Selor. Yogyakarta: Kanisius, 2011.
INTERNET:
(HYPERLINK “ Http://sabarindosubakti.blogspot.com/2015/06/selayang-pandang-keuskupan-tanjung-selor.html”), diakses 19 Februari 2019 : 10:30.